Setelah berhasil menjalankan survei laut dalam di perairan Halmahera dan Banda (keduanya di Maluku pada 2021 dan 2022) melalui Ekspedisi Jala Citra 1
FGD Jala Citra 3 mengundang banyak narasumber dari peneliti dan akademisi |
Kini, wilayah yang disasar Jala Citra 3 adalah Perairan Flores, Nusa Tenggara Timur. Pushidrosal langsung menggelar Focus Group Discussion (FGD) Ekspedisi Jala Citra 3 di Flores tahun 2023 di ruang serbaguna Mako Pushidrosal, Jakarta Utara (9/3).
FGD yang dibuka Komandan Pushidrosal Laksdya TNI Nurhidayat ini, bertema “Ungkap fitur Lantai Samudera Serta Karakteristik Kolom Air Laut Flores Guna Keselamatan Pelayaran, Pertahanan, dan Pembangunan Kelautan Berkelanjutan”.
Danpushidrosal menyampaikan, tak ada kegiatan tanpa memerlukan data dan informasi spasial apalagi di perairan, baik untuk pembangunan nasional, serta pertahanan. Penyediaan, pengelolaan data dan informasi lingkungan laut di wilayah NKRI, oleh sumber daya manusia dan aset-aset nasional, merupakan bentuk kedaulatan atas data dan informasi di wilayah negara NKRI.
Karena posisi dan kondisi geografis Indonesia mengakibatkan banyaknya fenomena kelautan yang menarik untuk diteliti, baik oleh peneliti asing maupun nasional. Kebutuhan data oleh berbagai pihak tidak dapat dibendung atau dicegah, kemandirian bangsa diuji melalui proses pengumpulan, penyediaan, penelitian dan pemanfaatan data serta informasi kelautan, untuk tujuan pembangunan nasional yang harus selaras dengan kepentingan nasional.
Pushidrosal akan menggunakan KRI Spica-934 untuk ekspedisi di Flores |
Sebagai narasumber dalam FGD adalah Ketua Ekspedisi Jala Citra 3 Kolonel Laut (P) Priyo Dwi Saputro, dilanjutkan presentasi narasumber Prof. Dr. Henry M. Manik (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan - IPB), Danar Guruh Pratomo, S.T., M.T., Phd (Kadep Teknik Geomatika – ITS), Prof. Dr. Ir. Agus Saleh Atmadiporera, DESS (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan – IPB), Dr. Marfasran Hendrizan (Pusat Riset Iklim dan Atmosfer – BRIN).
Juga ada paparan Prof. Dr. Ing. Widodo Setiyono P, M.Si. (Peneliti Ahli Utama Bidang Oseanografi Terapan dan Manajemen Pesisir - BRIN), Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc. (Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II), Dr. Dedi Supriadi Adhuri, PhD (Pusat Riset Masyarakat dan Budaya – BRIN), Laksma TNI Indra Agus, Dankoopskasel Koarmada RI (ma).