“Padang Lamun merupakan ekosistem yang kurang mendapat perhatian jika dibandingkan dengan ekosistem pesisir lainnya, Mangrove dan terumbu karang. Oleh
Potensi keanekaragaman hayati di laut Indonesia sangat tinggi |
Nikki membahas potensi Lamun Indonesia saat acara Road To Ocean20 (O20): Workshop on Blue Carbon of Seagrass Ecosystem and Livelihood, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (5-7/10). Ia menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Indonesia atas kerja sama Blue Carbon pada ekosistem Padang Lamun, sebagai tindak lanjut kesepakatan bidang kemaritiman yang ditandatangani pada 2017 lalu.
Acara ini bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, sebagai komitmen bagi kepemimpinan global untuk mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs). Indonesia mendukung penuh tiap-tiap kegiatan yang bermanfaat untuk sumber daya pesisir-laut.Pertemuan ini dihadiri oleh pakar-pakar Internasional di bidangnya antara lain Andy Steven (CSIRO-Australia), Carlos Duarte (KAUST-Arab Saudi), Neil Dave (Google X) and Stevan Lutz (GRID-Arendal).
Kegiatan ini bentuk kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Australia dalam program Blue Carbon Indonesia - Australia, untuk dapat menyampaikan rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang dapat ditindaklanjuti, khususnya mengenai Blue Carbon pada ekosistem Padang Lamun (Seagrass).
Plt. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Firman Hidayat menyampaikan, perairan Indonesia yang membentang sekitar 6,4 juta Km memiliki keanekaragaman hayati laut beragam.
“Indonesia akan selalu mendukung pengembangan blue economy dan blue carbon untuk menciptakan laut yang sehat dan berkelanjutan dengan memerangi penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan dan kejahatan, khususnya di sektor perikanan,” jelas Firman.
Seperti yang diketahui, Indonesia terletak di kawasan segitiga lamun yang menjadikan Indonesia sebagai pusat keanekaragaman hayati lamun. Luas ekosistem lamun Indonesia diperkirakan 293.464 ha (berdasarkan kajian LIPI,2018). Nilai ini hanya menggambarkan 16% - 35% dari luas padang lamun Indonesia dari potensi daerah yang ada.
Acara ini akan berlanjut di Bali pada November 2022 |
“Mengingat begitu besar manfaat yang diberikan, ekosistem lamun harus kita terus awasi perkembanganya, untuk itu kerja sama Indonesia dan Australia ini menjadi contoh yang sangai baik, kerja sama tersebut berupa joint research, capacity development dan transfer technology atau knowledge,” ungkap Firman (dh).