Jakarta (WartaMerdeka) – Penerbit Balai Pustaka awalnya seperti hidup segan mati tak mau. Bahkan ada yang bilang, Balai Pustaka seperti kapal yang mau
Beberapa karya terbitan Balai Pustaka |
Hal itu dipaparkan Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM., Direktur Utama PT. Balai Pustaka (Persero), dalam acara Obrolan HATI PENA #7, di Jakarta (3/10). Diskusi webinar itu bertema “Upaya Merawat dan Terus Menerbitkan Buku Bernilai Budaya, ” diselenggarakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA.
Fachrodji menceritakan pengalamannya, ketika ia pertama kali masuk ke Balai Pustaka. Banyak karyawan di sana yang sudah patah semangat. Maka ia mengajak para insan di dalam penerbitan itu untuk menikmati kekayaan intelektual yang ada di dalamnya, untuk dipasarkan ke segenap penjuru.
Menurut analisis Fachrodji, perusahaan ini sebelumnya terpuruk karena hanya bermain di arena percetakan. Padahal ada kekayaan intelektual yang besar di penerbitan. Fachrodji berusaha menghidupkan potensi itu.
“Yang pertama saya lakukan adalah membangkitkan harapan. Kepercayaan pada diri. Harus ada semangat optimis untuk bangkit kembali,” tegas Fachrodji, yang juga penulis dan penggemar pantun ini.
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM., Direktur Utama PT. Balai Pustaka (Persero) |