“Mari kita selamatkan satwa endemik Papua sebelum menjadi kenangan,” ucap Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam/BBKSDA Papua Edward Sembiring
Satwa endemik Papua termasuk yang dilindungi negara |
Satwa yang ditranslokasi terdiri 33 ekor Kasturi kepala hitam (Lorius lory), 11 ekor Kakatua rawa (Cacatua sanguinea), 2 ekor Kasuari gelambir tunggal (Casuarius unappendiculatus), 3 ekor Angsa boiga (Anseranas semipalmata) dan 2 ekor Pelandu papua (Dorcopsis hageni).
Dari 51 ekor satwa tersebut, ada 15 ekor hasil repatriasi (pemulangan kembali ke negara asal) dari Filipina, yaitu 11 ekor Kasturi kepala hitam (Lorius lory), 2 ekor Kasuari gelambir tunggal (Casuarius unappendiculatus) dan 2 ekor Pelandu papua (Dorcopsis hageni). Sisanya merupakan satwa sitaan dan penyerahan masyarakat kepada BKSDA Sulut. Satwa tersebut tiba di Pelabuhan Jayapura, Papua moda transportasi Kapal Motor (KM) Sinabung (15/7).
Dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, satwa translokasi dari BKSDA Sulawesi Utara termasuk dilindungi Undang-undang. Sementara di daftar IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources), semua satwa tersebut berstatus Least Concern (LC), artinya telah dievaluasi dan termasuk berisiko rendah.
Berdasarkan hasil uji PCR, semua satwa bebas dari Avian Influenza. Juga telah dilengkapi hasil uji serologis dan rabies menyatakan semuanya sehat. Hasil uji laboratorium Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua juga menyatakan Surat Rekomendasi Translokasi Satwa Endemik ke Papua. Tiba di Jayapura, semua satwa diperiksa kembali oleh dokter hewan dan dinyatakan sehat dan akan direhabilitasi di Kandang Transit Buper Waena hingga siap dilepasliarkan ke alam.
“Kami sambut hangat kedatangan 51 ekor satwa ini, yang diantarkan langsung oleh Polhut, keeper dan dokter hewan dari BKSDA Sulut. Luar biasa kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas kita semua melestarikan satwa endemik Papua. Harapan ke depan, semoga satwa-satwa ini sehat, aman, dapat kembali ke habitatnya dan berkembang biak dengan sejahtera demi keseimbangan alam kita. Saya mengingatkan kembali kepada semua pihak, mari menjaga satwa endemik Papua, jangan sampai keluar dari wilayah Papua secara ilegal. Ini tugas kita bersama di tanah Papua,” pesan Edward (ma).