“Tracing kontak erat merupakan upaya untuk menekan laju penambahan kasus positif melalui upaya menemukan kasus konfirmasi kemudian segera ditangani.
Salah satu Babinsa saat melakukan pelatihan disapa Panglima TNI |
Pelatihan Tracer Digital ini, sambung Panglima TNI, menjadi bentuk penyegaran serta peningkatan kapasitas dan kemampuan para tracer Covid-19, untuk meningkatkan rasio pelacakan sesuai standar World Health Organization (WHO). Untuk mempercepat dan meningkatkan kapasitas tracing, diperlukan penguatan para tracer digital guna melacak tracing kontak erat melalui sambungan telepon dan meng-input data ke aplikasi Silacak Kemenkes (Kementerian Kesehatan).
Pelatihan Tracer Digital adalah salah satu upaya TNI-Polri, Kemenkes dan BNPB guna memantau tracing, tracing kontak erat kepada masyarakat yang terpapar Covid-19. “Tracing kontak erat merupakan upaya untuk menekan laju penambahan kasus positif melalui upaya menemukan kasus konfirmasi kemudian segera ditangani, sehingga menghindari terjadinya penularan yang lebih luas,” ujar Panglima TNI.
Personil TNI banyak diterjukan untuk bantu penanganan Covid-19 |
Panglima TNI menegaskan, perang semesta melawan Covid-19 melibatkan tak hanya TNI saja, tetapi juga Polri, BNPB, Kemenkes, relawan dan seluruh masyarakat Indonesia, dimanapun berada. Dengan kerja keras seluruh elemen bangsa dan seluruh komponen, maka permasalahan terkait dengan kasus Covid akan bisa ditekan.
Untuk menekan kasus Covid-19 di seluruh Indonesia, TNI kerahkan lebih dari 63.000 tracer lapangan, sebagian besar dilakukan para Babinsa dari tiga matra (TNI AD, TNI AL, TNI AU). “Para Babinsa dari tiga matra tersebut akan ditempatkan di Posko-Posko PPKM Mikro untuk membantu tenaga kesehatan di Puskesmas yang ada di Desa dan Kelurahan di seluruh Indonesia,” ungkapnya (lw).