Jakarta (WartaMerdeka) – "Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan salah satu tanggung jawab sosial kami sebagai dosen berkewajiban melaksanakan trid
Universitas Mercu Buana secara rutin gelar kegiatan pengmas di tengah masyarakat |
Para dosen Fikom Universitas Mercu Buana, bersama para mahasiswanya, mengajak siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Rohimana, Depok, Jawa Barat, berdiskusi secara daring lewat link zoom, tentang etika berkomunikasi di media sosial. Kegiatan ini, sekaligus termasuk dalam Kuliah Peduli Negeri (KPN) dari Universitas Mercu Buana dalam rangka pembelajaran kepada masyarakat.
Pentingnya diskusi ini karena belakangan seringnya berita atau informasi di media sosial yang justru tidak dilandasi dengan sumber yang jelas. Akibatnya, berita tersebut tergolong tidak tepat atau populer disebut “hoax”. Itu sebabnya, pentingnya berkomunikasi dengan etika bahasa yang tepat. Tak sekedar mengungkapkan semaunya dari jari kita di media sosial, seperti lewat whatsapp, facebook, instagram, twitter, dan lain-lain.
Terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, dimana banyak masyarakat yang sedang kesulitan penghasilan dan berdampak psikologis. Bila mereka kemudian membaca hal-hal yang kurang tepat di media sosial, bisa berdampak buruk, baik bagi pembaca maupun lebih luas lagi bagi masyarakat luas.
Karena di masa pandemi, diskusi dilakukan lewat aplikasi zoom atau daring |
Presiden yakin gerakan itu bisa mengajak masyarakat mengubah atau berpindah dari kebiasaan buruk ke hal-hal yang baik. Hijrah yang dimaksud Jokowi yaitu ada perubahan semangat pada diri rakyat Indonesia, dari semangat negatif ke semangat positif, dari hoax ke fakta, dari kemarahan ke kesabaran, dari hal yang buruk-buruk menjadi hal yang baik-baik, dari ketertinggalan menuju ke kemajuan. Demikian pesan Presiden.
Di sinilah peran penting perguruan tinggi dengan misi Tridharma Perguruan Tinggi, yang memiliki tanggung jawab sosial untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan Etika Bicara Baik kepada masyarakat. Dosen dapat melakukannya melalui kegiatan pengmas yang rutin pada lokasi dan kelompok masyarakat berbeda. Prioritas target masyarakatnya adalah kaum muda, khususnya usia remaja.